Maret dan Mei




Masih menanti
Menghitung detik memukul kepala
Menghindar dari segala ancaman yang ada
Tetapi semua tetap sama, mulai jera

Memakan satu persatu kertas di meja
Mencatat rumitnya logika yang ada
Mengukir angan di kerasnya benjolan kepala
Mengapa tak segera mungkin kita pergi kesana
Menuju masa dimana tiada kebebasan
Kita yang membuat aturan
Melaksanakan dan mengindahkan
Menceritakan tentang pilunya debu bertebaran
Terbawa Angin hingga tiada tempat untuk pulang
Hinggap di dahan, beberapa masih tetap terbang
Beberapa telah tersungkur ke tanah
Bercampur aduk menjadi satu bagian

Apa yang diharapkan
Sudah habis waktu tuk bersabar
Maret masih ada di depan, Febuari telah terlupakan
Mei bukan gambaran kebebasan
Juni masih menanti penuh ancaman
Di balik sebuah cerita akan kebebasan
Menantikan penanya bisa kembali terdiam

Masih menanti
Masih mencari apa yang tersembunyi
Angan-angannya akan sebuah mimpi
Mimpi-mimpinya menjadi hal yang pasti
Disisa jari menghitung hari
Yang masih dinanti

Arnanto K


EmoticonEmoticon