Resah Para Penulis





Resah para penulis ?

Setiap penulis tentu pernah mengalaminya bukan ?
Jika saya menyebutnya nge.. bleng, kehilangan inspirasi
kehilangan ide-ide yang tadinya pernah kita rangkum,
berharap ini akan menjadi sebuah hal yang sangat bagus
dan menarik untuk setiap orang.

Yah.. Tetapi terkadang semua tak sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Manusia ialah mahluk yang diciptakan sempurna
tetapi tetap saja mereka menginginkan untuk lebih sempurna lagi dari lainnya.
Tentu saja ini bukan kesalahan siapapun tetapi memang sifat alami.

Apa saja halangan para penulis sulit membuat karyanya ?

Sisi perfeksionis ?

Apa itu Perfeksionis ?

Apakah berpengaruh besar pada tulisan yang kita buat ?

Sisi ini menunjukan pada kita bahwa kita harus menjadi nomor satu
menginginkan semua hal yang kita lakukan sempurna
tanpa kesalahan secuil apapun. Dan Masih banyak lagi pengertian lainnya.

Kira-kira apa ya efek buruk dari sisi perfeksionis ?

Sisi ini terkadang jika kita mengingatnya kembali sangat menyebalkan
Saya pernah mengalaminya. Tidak, Saya sering mengalaminya
Apalagi di umur Saya yang masih sangat labil ini.

Hoho, banyak sekali inspirasi yang Saya lihat dan menjadikannya sebuah karya sastra
Saya pun mencoba menuliskannya di atas sebuah kertas
Sudah 1-2 lembar terisi
Biasanya merevisi agar kata, kalimat dan ejaan yang benar sesuai EYD dilakukan terakhir
Tetapi ini satu hal yang sangat sulit Saya hilangkan
Setiap 1-5 kalimat selesai, Saya merevisinya, Saya merevisinya.

Dan alhasil Saya pun tau bahwa karya Saya tak begitu menarik
"Sobek-sobek mulutmu" kalo mas Tukul bilangnya hehe
Iya, Saya merobek lembaran kertas itu dan membuangnya
Dan itu sudah terjadi berulang kali.

Dan ini lebih jelasnya sisi buruk dari perfeksionis.

1. Menjadikan sebuah kesalahan kecil menjadi kesalahan yang fatal
kita berhenti disaat tengah perjalanan dan jika diingat kembali itu menyebalkan.

2. Pekerja Keras. Lho, bukankan ini bagus ? Cenderung orang perfeksionis
akan bekerja lebih keras daripada orang-orang pada umumnya. Akan tetapi
Mereka menghabiskan banyak waktu hanya untuk satu hal saja.

3. Produktivitas kecil. Para perfeksionisme menginginkan kesempurnaan
pada tiap karya yang ia ciptakan. Tetapi sama seperti no. 2 ia membuang banyak
waktu yang berharga namun hanya menghasilkan sedikit karya.

4. Membuat sesuatu yang tidak perlu. Hmm.. Perfeksionisme itu hebat,
Mereka menceritakan secara mendetail, dari mulai awal hingga akhir
Tetapi tidak ada satupun yang peduli dengan ketelitiannya tersebut.
Tentu saja perfeksionisme ini tidak tau jika para pembaca/pengamat karyanya
tak begitu mempedulikan hal tersebut. Ini satu yang harus dihindari.

5. Depresi dan iritasi, maksud Saya frustasi. Saat ia berada pada titik jenuh
Betapa mengerikannya karya yang dibuat, betapa buruknya karya yang
dikerjakan sungguh-sungguh. Ini terjadi saat hasil pekerjaannya tak memenuhi
Harapannya, depresi melanda bak ombak datang silih berganti
Mungkin begitu cara mereka menggambarkannya.

6. Menyalahkan diri sendiri.
"Ini salahku, tidak ini salahmu, sepertinya ini salah kita."
Seperti itu jika dia berkata pada dirinya sendiri, bercakap dengan khayalnya sendiri
Padahal hanya sebuah kesalahan sepele.

7. Sering menunda-nunda pekerjaan. "Besok saja ah masih banyak waktu!" Tegasnya
Ini dia yang paling bermasalah. Menunda-nunda seakan masih ada hari esok
 Jika sekarang bisa mengapa tidak.
Dan ingatlah kutipan sang maestro William Shakespeare.



"Lebih baik 3 jam lebih cepat daripada 1 menit terlambat."

*

Lalu apa sisi baik dari perfeksionis ?

Hmm..

Mereka orang yang terlampau hebat, dan sangat hebat untuk dikisahkan

Bukankah perfeksionisme memiliki banyak efek buruk ?

Setiap kekurangan pasti ada kelebihan kan ?
Setiap kekurangan tentu ada sisi lebih yang tak terlihat bukan ?

Apa saja sisi baiknya ?

1. Memiliki selera yang tinggi. Dia tidak akan puas dengan hal yang biasa-biasa saja
Karakternya membuatnya demikian. Kesempurnaan, loyalitas dan standar pribadi yang tinggi. Dia akan menuntut segala kekurangan terhadap dirinya
Dan memperbaiki diri seperti yang orang lain harapkan
Dia akan memperbaiki hingga sehelai rambut kusut yang ada dirambutnya.
Dia akan melihat berulang-ulang jika seseorang mengkritik karyanya
dan mencari kesalahan yang mereka maksud.

2. Efisiensi. Para perfeksionisme akan terlihat sangat teratur dan terorganisir
saat menjalankan pekerjaannya, mereka mengatur dari hal yang paling dasar seperti
kapan, dimana, apa ? Kapan ia memulai pekerjaanya, Darimana dia memulainya
dan apa saja yang harus dilakukan. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma.

Lhoh bukankah sisi buruk no. 2 dan 3 ia banyak membuang waktu ?

No. 2 ,iya dia akan membuang waktu jika hanya terfokus pada 1 pekerjaan.
No. 3 ,produktivitasnya pada pembuatan sangat kecil.

Tetapi yang saya bicarakan bukan hasilnya tetapi bagaimana ia mengorganisir
pekerjaanya. Mereka adalah pemimpin alami

Lalu apa hubungannya dengan penulis di sisi baik ini ?

Ya, Dia dapat mengatur bagaimana karya yang ia cipta
Dimulai dari judul, tema, kerangka dan lainnya
Mengatur kapan karyanya akan diterbitkan.
Positifnya Dia menguasai karyanya bukan karyanya yang menguasai Dia.

Ya kembali ke sisi baik para perfeksionisme

3. Ketelitian adalah dasar. Menginginkan hasil yang sempurna membuat
para perfeksionis akan selalu memeriksa hasil karyanya secara rinci dan mengujinya
sesuai dengan apa yang ia buat. Hal ini Dia lakukan untuk menunjukan seberapa sempurnanya
karya yang dibuatnya. Dan kemungkinan orang lain untuk tidak mengapresiasi karyanya
sangatlah kecil.

4. Dia tidak mengabaikan hal sekecil apapun. Hal sekecil apapun dia tidak akan mengabaikan,
terutama pada diksi yang ia buat, tema dan judul yang menarik hingga kata pelengkap
yang tidak apa-apanya akan menjadi sangat berharga. Intinya dia tidak akan membuang
satu katapun untuk keberhasilan dan kesempurnaannya.

*Setelah membaca kelebihan dan kekurangan tersebut apakah sifat perfeksionis baik
untuk penulis ? Apa yang kalian simpulkan ? Baik atau buruk ?

Untuk para penulis sisi ini terkadang tidak menguntungkan. Akan tetapi suatu keberhasilan
juga tidaklah mudah untuk diraih.


*


Lalu bagaimana cara mengatasinya ?

Dengan cara apa kita memperbaiki sisi perfeksionis ini ?

Apakah perfeksionisme lebih baik dihilangkan atau tidak ?


Banyak cara mengatasi sifat perfeksionis tetapi apakah mudah menghilangkannya ?
Saya tak ingin menghilangkan sisi perfeksionis yang dianugerahkan pada Saya
Saya pernah membaca suatu kutipan pada buku lama, begini

"Orang biasa akan mengeluh tentang keadaan, orang bijak akan mempergunakannya."

Maksud Saya kita memiliki keadaan dimana ini sangat tak menguntungkan
Menghambat kinerja kita untuk suatu pekerjaan
Gunakanlah sisi perfeksionisme ini dengan baik
Hilangkan segala sisi buruk perfeksionisme ini secara perlahan.

Dengan cara ?

1. Terimalah secara lapang dada segala kritik yang ditunjukan pada kita
Perfeksionis cenderung tak ingin menerima kritik orang lain dan suka mengkritik orang lain.

2. Delegasikan tugas pada orang yang kita percaya.
Perfeksionis akan mengerjakan semuanya sendiri, tetapi apa salahnya jika orang lain membantu kita ?
bukankah mempercepat pengerjaan karya tulis yang kita cipta bukan ?

3. Puaslah dengan hasil yang Anda cipta. Lihatlah para penulis hebat
"Apakah bisa menyaingi karyanya, dan orang-orang dapat mengenangnya?"
"Sedikit orang tak akan bisa membuat karya seperti yang anda cipta."

Berfikirlah demikian.

4. Sekali-kali istirahatkan otak dan tubuh.
Perfeksionis selalu bekerja keras, hingga tak sadar mereka telah lelah.
Luangkan waktu sedikit untuk merebahkan diri ke tempat yang nyaman
Kosongkan pikiran dan buang segala gundah yang masih melekat.

5. Ambilah satu keputusan daripada terdiam
Kenapa ? Perfeksionis selalu berfikir akan kesempurnaan dan tak akan mengambil
sebuah keputusan yang menurutnya tidak berguna.
Tetapi sadarlah dan katakan pada dirimu sendiri
Kau dapat memberi banyak keputusan dan banyak alasan
Jika kau masih merevisinya, lupakanlah
Orang lain tentu tak akan bisa seperti kita yang dapat membuat banyak-
keputusan dengan alasan yang sedetail ini.
Banyak sekali tema dan judul yang terlintas dipikiran, tetapi tidak ada yang sesuai harapan
Ambilah satu yang terbaik, daripada membuat karya tanpa judul dan tanpa arah
lalu menyadarinya saat orang lain mengkritik namun tak mengakuinya.
Tetapi jika kalian yang masih ngotot membuat karya tanpa judul dan tanpa tau tema yang diambil, tentukan itu saat isi karya kalian telah selesai dan menentukannya.

Masih ada banyak cara mengatasi perfeksionis. Tentu saja kalian pasti memiliki caranya tersendiri
Gunakanlah dengan bijak dan hilangkan segala keluh kesah yang melanda

Perfeksionis merupakan resah para penulis yang secara tidak sadar hinggap di kepala mereka
Ambilah segala hal positif dan revisi hal yang negatif
Hal negatif tak selalu buruk dan hal positif tak selalu baik
Tergantung sejauh mana sudut pandang kalian.

Yaa.... Sekian salah satu dari resah para penulis
Saya akan segera menerbitkan Resah para penulis yang masih merajalela ini.


Terima kasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca :)


EmoticonEmoticon